Senang rasanya bisa menulis di sini, karena saya bisa berbagi cerita dengan teman-teman semua :)
Well, hari ini saya mau cerita tentang perjalanan ke Cikuray pada 29 September lalu. Garut, kota yang saya dan 3 teman saya tuju. Butuh sekitar 7 jam perjalanan dari Cileungsi, tempat kerja kami.
Sebelum pendakian, kami menata semua keperluan logistik kami dan berdoa dulu di basecamp. Setelah persiapan mendaki selesai, kami bergegas memulai pendakian. Pendakian kami mulai pukul 9 pagi. Kebun teh jadi pemandangan yang kami nikmati sepanjang awal perjalanan mendaki :) Kebun yang membentang begitu indahnya, membuat kami tak bisa menahan keinginan untuk mengambil beberapa gambar di jalur itu.
Perjalanan ke Cikuray cukup memakan waktu. Perlu 1 jam untuk mencapai pos 1, dan sekitar 50 menit ke pos 2 dan 3. Di pos 3, kami beristirahat sejenak untuk memasak mie instan agar bisa mengganjal perut kami yang mulai lapar. Pos selanjutnya, yaitu pos 4 sampai 6 perlu cukup singkat, kurang dari 40 menit. Jarak dari pos 6 ke pos 7 pun sebenarnya cukup singkat, tapi langkah kami terhambat karena hujan yang mengharuskan kami berjalan lebih pelan dan hati-hati. Bahkan kami sempat berniat untuk kembali turun ke pos 6 karena 2 teman saya tidak membawa ponco sementara hujan semakin deras. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk tetap naik, karena mempertimbangkan malam yang sudah semakin dekat. Kami bersyukur teman kami yang mendaki lebih dulu untuk mendirikan tenda turun mencari kami di tengah perjalanan ke pos 7, membawakan ponco dan carrier berat yang saya pikul :')
Track di Cikuray cukup menantang, saya tidak menyarankan untuk newbie karena akan terlalu berat. Kemiringannya cukup curam, tangan dan kaki sering bertemu untuk mengangkat beban badan mendaki ke atas. Perjalanannya pun cukup memakan waktu, kami menghabiskan 9 jam sampai puncak.
Dari pos 7, kami masih perlu mendaki agar bisa sampai di tenda di pos bayangan yang terletak tidak jauh dari puncak Cikuray. Dua teman kami yg mendaki lebih dulu sudah mendirikan tenda, sehingga kami bisa langsung mengganti pakaian basah kami.
Malam di puncak Cikuray sangat ramai. Ada banyak tenda di pos bayangan, kami berbaur dalam suasana kekeluargaan. Musik mengalun dan kami bernyanyi bersama :)
Makan malam kami terasa sangat nikmat karena lapar yang menyangat π
.
Menu sayur asam dan bakwan jagung langsung ludes dalam sekejap.
Keesokan paginya, kami menyiapkan sarapan. Menu pagi kami cukup istimewa, sayur sop, tempe, dan nugget. Sederhana memang, tapi jadi istimewa kalau dirasakan di puncak gunung π. Usai sarapan, kami menuju puncak. Hanya perlu 10 menit untuk sampai ke summit. Sampai di atas, gerimis masih membasahi alam Cikuray. Kabut tebal menutupi pemandangan puncak sehingga yang kami liat hanya selaput tipis putih. Tapi kami tetap berayukur Tuhan membawa kami dengan selamat hingga ke titik tertinggi Cikuray.
Di puncak, saya sempat mengabadikan momen saya merajut syal di sana. Syal hijau yang saya kerjakan dengan teknik knitting. Meski foto yang dihasilkan jauh dari ekspektasi, nor bad lah wkwkwk. Ekspektasi saya sih ada mega jingga khas sunrise moment, tapi saya harus coba berdamai dengan kabut yang masih enggan pergiπ.
Setelah puas menikmati pemandangan puncak dan membeli pernak-pernik khas Cikuray dari penjual yang mendirikan lapak di sana, kami kembali ke pos bayangan untuk bergegas membongkar tenda. Usai berdoa untuk keselamatan kepada Tuhan, kami melangkah turun. Tak lupa kami membawa sampah-sampah kami agar tidak mengotori, hanya jejak langkah yang kami tinggalkan.
Total waktu turun gunung lebih singkat dari pendakiannya, kami hanya perlu 7 jam sampai basecamp :) Thanks God, kami bisa kembali dengan selamat, membawa kenangan bersama alam dan sahabat di benak kami. Semua itu menjadi hadiah yang priceless untuk kami ceritakan ke anak cucu kami, untuk tak lupa tafakkut dan tadabur, untuk menjelajah sekaligus menjaga bumi yang kami tinggali. It's a great experience to be with you yesterday, Cikuray!π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar